terça-feira, 29 de abril de 2014

Otoriter no tirani foun iha erra milinium, demokrasia mate sedu iha ita rai

.

PENDAPAT DARI DOMINGOS BABO

Pergolakan politik di Timor Leste kembali terjadi, hanya di karenakan kritikan tajam dan pedas yang dilontarkan oleh eks komandan Falintil Mauk Moruk, terhadapat pemerinthan Xanana Gusmao.

Yang dipandang sebagai salah satu pemimpin yang begitu Korup atau telah ikut ambil andil merajelalnya korupsi,Nepotisme, Kolusi di pemerintahan AMP-I maupun AMP-II, pemerintahan Xanana Gusmao di pandang lebih mementingkan kepentingan kelompok elit dan Partainya sebagai suatu hal yang prioritas dan melupakan kepentingan rakyat, Eks-Komandan Mauk Moruk memperlihatkan beberapa bukti penyelewengan atau penyalahgunaan uang rakyat melalui Anggaran Belanja Negara yang setiap tahunnya menyepekati ratusan Miliyar dollar amerika, tapi ternyata pembagunan berjalan di tempat, pemerintahan Xanana Gusmao Lebih memilih membeli mobil-mobil mewah, fasilitas-fasilitas yang begitu mewah kepada para anggota Parlamen Nasional dan para Menteri-menteri yang membantu kepemerintahan Xanana Gusmao.

Proyek Infrastrutura yang hanyalah hasil konspirasi Politik untuk mencuri uang rakyat Timor Leste, ini terlihat jelas ketika partai Xanana Gusmao yaitu CNRT melakukan pengalangan Dana yang berjumlah Jutaan dollar hanya untuk membeli hak suara pemilu (pemilihan umum 2012), tentu terjadilah politik timbalik balik(POLITIK TERIMA KASIH) Xanana Gusmao harus membayarnya dengan Proyek-proyek besar.

Pemerintahan Xanana telah mencapai umur 8 tahun memimpin, kepemimpinanyang lebih mementingkan juga kepentingan-kepentingan luar negeri semisal Autralia yang tujuannya hanyalah mengekplorasi/eksploitasi kekayaan alam rakyat Timor Leste yaitu Minyak di selat Timor(Kunjungan Xanana ke Australia yang bertujuan menghilangkan segala bukti kejahatan Perang antara Indonesia-Australia-Timor Leste) Tidak sampai di situ, Perdana Mentri Xanana Gusmao juga berhasil menyuap para pemimpin Oposisi yang berada di Partai FRETILIN dengan uang Puluhan miliyar dollar dan beberapa MEGA PROYEK (dengan Nama Master Plan kemudian berubah menjadi ZEEMS), agar pihak OPOSISI FRETILIN tidak lagi mengkritik pemerintahan Xanana Gusmao dengan Dalih mendirikan kepemimpinan bersama, hal yang begitu konyol yang pernah TERJADI di negara-negara demokrasi, mengatakan diri sebagai NEGARA DEMOKRASI tapi ternyata DEMOKRASI YANG BERTUJUAN MENCURI UANG RAKYAT, dan ini terjadi di negara Muda seperti Timor Leste. Suatu proses pembodohan yang pernah terjadi di dunia POLITIK.

 Kritikan-kritikan Tajam dan Pedas (WALAUPUN HANYA MELALUI MEDIA TELEVISI,RADIO,KORAN,MEDIA SOSIAL/FACE BOOK) inilah yang membuat kroni pemerinthan Xanana Gusmao yaitu Parlamen Nasional menciptakan sebuah Resolusi yang bertujuan melakukan penangkapan terhadap Eks-Komandan baret merah Mauk Moruk: dimana PAULINO GAMA atau MAUK MORUK di tuduh sebagai orang yang memiliki keinginan dan bertujuan mengancam estabilitas negara. SEBUAH Penyalahgunaan wewenang sebagai anggota parlamen-pun terjadi: beberapa tuduhan yang di di lakukan oleh parlament Nasional antara lain :

1. EKS-KOMANDAN BARET MERAH MAUK MORUK TELAH MELAKUKAN SUBVERSI

2. EKS KOMANDAN BARET MERAH FALINTIL MAUK MORUK DITUDUH TELAH MENDIRIKAN ORGANISASI KRIMINAL

3. EKS KOMANDER BARET MERAH MAUK MORUK JUGA DI TUDUH TELAH MELAKUKAN ATAU MERUSAK KETERTIBAN UMUM Semua tuduhan yang tidak mendasar dan tidak terbukti secara hukum oleh JAKSA PENUNTUT UMUM/PGR.

Apalagi tuduhan ini di lakukan oleh parlament Nasional yang tidak memiliki fungsi pengadilan. Timor leste memiliki badan yudikatif yang di sebut PROCURADOR GERAL REPUBLIKA, yang mana setiap kasus hukum, DEWAN inilah yang mempunya hak dan kompetensi penuh untuk mengadili seseorang, dan di timor leste tidak demikian, hak YUDIKATIF yang direbut Oleh Legislasif YANG BERTUJUAN memenuhi nafsu Politik Xanana Gusmao, apakah ini negara demokrasi, kiranya Timor leste bukanlah negara Demokra tetapi tiada lain Negara Tirani dan Otoriter.

RESOLUSI PARLAMEN NASIONAL juga seolah-olah menyuruh agar militer dan Policia Nasional melakukan penembakan dan pembakaran terhadap rumah-rumah penduduk di kabupaten Baucau Desa Lalulai, kecamatan LAGA pada hari operasi pertama da ketiga. Suatu kenyataan pahit yang harus dirasakan oleh rakyat timor leste yang tetap miskin dan melarat akibat ulah kepemimpinan otoriter dan TIRANI.

Sampai saat pemimpin organisasi Badan Revolusi Maubere telah di tahan di Rumah tahanan Bekora, dimana proses penahanan ini juga begitu menghebohkan di mata rakyat timor leste, ini terlihat jelas diproses pengadilan dimana JAKSA PENUNTUT UMUM/PGR tidak mampu menunjukkan bukti-bukti nyata atau kongkrit bahwa Mauk Moruk telah melakukan pelanggaran hukum seperti yang telah di tuduhkan oleh Pihak Pemerintahan dan Parlament TERHADAP MAUK MORUK, hal yang sanggat membingungkan lagi yaitu : Pengadilan Negeri Dili hanya mengacu kepada Hasil Resolusi sebagai bukti kuat untuk mengadili Mauk Moruk. (Hukum Timor Leste telah mati Suri).

Namun hakim di pengadilan Kabupaten DILI tetap mengadili Mauk Moruk sebagai PENJAHAT POLITIK. RESOLUSI PARLAMENT NASIONAL YANG TELAH MEMERINTAHKAN MILITER/F-FDTL DAN POLICIA TIMOR LESTE UNTUK MENGUNAKAN KEKUATAN MILITER DALAM MEMBASMI KOMUNITAS OPOSISI CPD-RDTL & CRM CRM adalah organisasi Politik non Partai yang di pimpin oleh seorang tokoh Gereliawan bernama Mauk Moruk yang beranggotakan para mantan gereliawan yang telah di singkirkan oleh Xanana Gusmao, dimana Xanana Gusmao Beranggapan bahwa para Veteran ini bisa menjadi batu sandungan bagi kepemimpinan dia, Xanana Gusmao lebih memilih tokoh-tokoh Pro-Jakarta untuk menduduki jabatan-jabatan penting di Timor Leste, karena tokoh-tokoh tersebut tunduk dan patuh terhadap Xanana Gusmao.

Oleh sebab itu, dengan segala rasa Hormat kepada Negara-negara Demokrasi untuk bisa melakukan suatu aksi diplomasi terhadap Kepemerintahan Xanana Gusmao: RAKYAT PRO DEMOKRASI MEMINTA KEPADA : NGO/LSM di seluruh dunia Demokrasi agar bisa meninjau kembali proses pembunuhan Demokrasi yang terjadi di Timor Leste.

VIVA DEMOKRASI! VIVA FRETILIN! VIVA TIMOR LESTE!
.

Sem comentários:

Enviar um comentário

Nota: só um membro deste blogue pode publicar um comentário.